Bahaya game mobile legend untuk anak

Serem! 10 Bahaya Game Mobile Legend untuk Anak

Hai, Ayah, Bunda, dan Sobat Hazen sekalian!
Siapa sih yang nggak kenal Mobile Legend? Game ini memang seru banget dan jadi favorit banyak anak zaman sekarang. Mimin ngerti kok, grafisnya keren, temanya menarik, dan bikin nagih. Tapi... di balik keseruan itu, ada bahaya yang diam-diam bisa mengintai tumbuh kembang anak, lho!

Yuk, bareng-bareng kita kulik apa aja sih bahaya game mobile legend untuk anak. Baca sampai habis ya, Ayah Bunda. Siapa tahu bisa jadi bekal buat ngasih pendampingan terbaik ke anak-anak tercinta.

10 Bahaya Game Mobile Legend (ML) untuk Anak

1. Ketergantungan Digital yang Nggak Terlihat

Mobile Legend punya sistem reward, ranking, dan update yang sengaja bikin pemain betah. Anak jadi sering bilang “sebentar lagi”, padahal mainnya bisa berjam-jam!

Kalau sudah kecanduan, anak bisa gelisah kalau sehari aja nggak main. Lama-lama, mereka susah fokus ke pelajaran, ngobrol sama keluarga, atau main di luar rumah.

Kecanduan ini bisa jadi pintu masuk ke ketergantungan digital lainnya, dan membuat anak sulit menikmati kehidupan di dunia nyata.

2. Prestasi Sekolah Bisa Merosot

Tugas sekolah jadi nomor dua karena anak sibuk push rank. Saat belajar pun pikirannya masih ke strategi game.

Akibatnya? Nilai bisa turun pelan-pelan, dan anak merasa sekolah itu membosankan. Padahal, pendidikan itu penting banget buat masa depannya.

Kalau dibiarkan terus, anak bisa kehilangan semangat belajar, bahkan merasa sekolah hanya pengganggu waktu main mereka.

3. Kurang Minat Sosialisasi di Dunia Nyata

Main bareng teman di taman diganti jadi mabar bareng online. Anak jadi lebih nyaman di balik layar ketimbang ngobrol langsung.

Padahal, skill sosial dibentuk dari interaksi nyata, kayak belajar berbagi, kerja sama, sampai berdamai setelah bertengkar kecil.

Tanpa interaksi nyata, anak bisa tumbuh jadi pribadi yang kurang empati dan sulit beradaptasi di lingkungan sosialnya.

4. Terpapar Bahasa dan Konten Kasar

Sayangnya, nggak semua pemain di ML sopan dan santun. Anak bisa denger umpatan atau hinaan dari fitur chat—dan ini bisa ditiru!

Bahasa kasar bisa terbawa ke dunia nyata, lho, dan ini bisa ganggu perkembangan moral mereka.
Apalagi kalau anak jadi terbiasa mengucapkannya, mereka bisa menganggap itu hal yang biasa dan nggak sopan santun saat berinteraksi.

5. Emosi Anak Jadi Meledak-ledak

Menang? Senengnya luar biasa. Kalah? Bisa langsung marah atau nangis. Game kompetitif kayak ML bisa bikin anak gampang emosi, susah sabar, dan nggak siap hadapi kegagalan.

Kalau dibiarkan, bisa pengaruh ke cara mereka menyelesaikan masalah di luar game juga.
Anak bisa tumbuh dengan mental yang rapuh, mudah tersinggung, dan sulit mengelola emosi saat menghadapi tekanan. Ini jadi salah satu bahaya game mobile legend untuk anak yang paling beresiko lhoo!

6. Kuota Jebol, Dompet Orang Tua Ikut Kering

Mobile Legend butuh koneksi internet stabil dan sering update data. Belum lagi kalau anak diam-diam beli skin, hero, atau item pakai pulsa atau e-wallet.

Tanpa batasan yang jelas, anak bisa belajar jadi konsumtif sejak kecil.
Hal ini juga bisa memicu kebiasaan buruk dalam mengatur keuangan saat dewasa nanti karena mereka terbiasa belanja impulsif dari kecil.

7. Kurang Gerak, Badan Ikut Protes

Main game sambil duduk berjam-jam? Otot bisa kaku, mata lelah, dan berat badan naik. Anak butuh banyak gerak biar tulang dan otot berkembang dengan baik.

Jangan sampai waktu mereka cuma habis buat duduk depan layar, ya!
Anak yang kurang gerak juga berisiko mengalami gangguan postur, gangguan penglihatan, dan metabolisme tubuh yang menurun.

Baca Juga: Menyenangkan! 10 Kegiatan Anak di Rumah agar Tidak Bosan

8. Risiko Jadi Korban (atau Pelaku) Cyberbullying

Di game, salah dikit bisa langsung dimarahin atau dihina. Anak yang mentalnya belum kuat bisa jadi minder atau trauma.

Lebih parahnya, mereka bisa terbiasa dan ikut-ikutan jadi pelaku bullying juga.
Lingkungan game yang toxic bisa membentuk karakter negatif pada anak kalau tidak disaring dan didampingi dengan bijak.

9. Tidur Malam Jadi Kacau

Karena siang dilarang main, malam jadi waktu ‘curi-curi’. Anak bisa main sampai larut, lalu paginya bangun dengan mata sayu dan badan lemas.. ini nih yang bahaa.

Kurang tidur bisa ganggu fokus, bikin gampang marah, bahkan bisa jadi gampang sakit.
Jika berlangsung terus-menerus, ritme biologis anak bisa rusak dan memengaruhi tumbuh kembang secara keseluruhan.

10. Dunia Anak Jadi Semakin Sempit

Kalau sudah kecanduan ML, anak jadi ogah ikut les musik, coding, menggambar, atau kegiatan seru lainnya.

Sayang banget kan, kalau potensi mereka nggak tergali cuma karena asyik sama satu game?
Padahal, masa anak-anak adalah waktu emas untuk eksplorasi, menggali minat dan bakat yang akan jadi bekal hidup di masa depan.

Cara Mencegah Anak Kecanduan Main Mobile Legend

Daripada langsung melarang total—which bisa bikin anak makin penasaran dan diam-diam main—lebih baik kita fokus ke cara pencegahan yang bijak dan membangun. Yuk, simak beberapa langkah yang bisa Ayah, Bunda, atau Sobat Hazen lakukan:

1. Buat Jadwal Main yang Jelas

Beri anak waktu khusus untuk bermain game, misalnya hanya di akhir pekan selama 1-2 jam. Dengan aturan yang konsisten, anak belajar disiplin sekaligus tetap bisa menikmati hiburannya.

Kalau mereka tahu kapan boleh main, keinginan untuk main diam-diam juga bisa ditekan. Jangan lupa, jadwal ini harus disepakati bareng ya, biar anak merasa dilibatkan!

2. Ajak Anak Ikut Kegiatan Seru Offline

Sediakan alternatif yang menyenangkan—entah itu main sepeda, les coding, kelas seni, atau ikut komunitas seru. Kalau anak punya banyak pilihan aktivitas, mereka nggak akan terpaku cuma sama satu game.

Variasi kegiatan bisa memperluas dunia anak dan membantu mereka eksplorasi bakat yang belum tergali. Bonusnya, anak juga jadi lebih aktif dan sehat!

Baca Juga: 7 Tips Memilih Kursus Coding Terbaik untuk Anak

3. Dampingi Saat Mereka Bermain

Sesekali ikut nonton atau ngobrolin game bareng anak. Tunjukkan bahwa Ayah Bunda peduli dan tertarik, tapi tetap bisa kasih masukan positif.

Dengan begitu, anak merasa diawasi tapi tidak dikekang, dan lebih terbuka kalau ada hal negatif yang mereka alami di dalam game.

4. Gunakan Fitur Parental Control

Aktifkan fitur pembatasan waktu dan akses di HP atau tablet anak. Banyak aplikasi dan game (termasuk ML) yang sekarang punya fitur ini.

Dengan kontrol digital ini, anak tetap bisa main, tapi tidak kelewatan. Plus, orang tua juga bisa lebih tenang tanpa harus ngawasin terus-menerus.

5. Bangun Kebiasaan Komunikasi yang Sehat

Tanyakan bagaimana perasaannya saat bermain, apa yang mereka suka, atau apakah ada hal yang bikin nggak nyaman. Ini penting untuk membentuk kepercayaan antara orang tua dan anak.

Kalau anak merasa nyaman curhat, mereka akan lebih terbuka dan nggak merasa harus menyembunyikan kebiasaannya dari orang tua.

6. Alihkan ke Aktivitas yang Lebih Bermanfaat

Daripada cuma main game terus-terusan, kenapa nggak ajak anak belajar cara bikin game-nya langsung? Anak bisa belajar buat game lewat platform coding seru seperti Scratch, Roblox, atau Thunkable.

Alhazen Academy, menyediakan program khusus pelatihan coding untuk anak dimana anak-anak nggak cuma duduk manis sambil lihat layar, tapi diajak aktif mikir, eksplorasi, dan berkreasi bikin game sendiri! Belajarnya seru banget karena dibimbing langsung oleh mentor-mentor asyik yang ngerti cara ngajarin coding ke anak-anak.

Mulai dari membuat animasi di Scratch, mendesain karakter game di Roblox, sampai membuat aplikasi mobile sederhana—semua bisa dicoba, step-by-step, dan pastinya sesuai usia anak. Jadi, sambil main, anak juga belajar logika, problem solving, dan kreatifitas digital.

Siapa tahu anak Sobat Hazen jadi game developer cilik masa depan, kan?

Kesimpulan: Game Boleh, Asal Ada Batasnya!

Bahaya game mobile legend untuk anak itu ada banyak, tapi bisa kok dicegah dan diatasi! Mimin paham banget, dunia digital nggak bisa dihindari. Tapi… bisa banget dikendalikan!

Bukan berarti harus larang anak main game total, tapi yuk kita dampingi dan batasi. Ajak anak ngobrol, atur jadwal main yang sehat, dan kenalkan aktivitas lain yang juga seru—kayak main di luar, belajar hal baru, atau bahkan langsung belajar cara bikin game-nya jadi ngga cuma sekedar main.

Jadi, yuk Ayah, Bunda, dan Sobat Hazen semua, kita bantu anak-anak tumbuh jadi generasi cerdas digital!

Related Post
January 29, 2025
Mudah Banget! Cara Membuat Game di Roblox Laptop untuk Anak

Hai, Sobat Hazen! Udah pada kenal sama Roblox belum? Kalau si kecil suka main game, pasti udah nggak asing sama platform yang satu ini. Tapi tahukah Ayah dan Bunda? Di Roblox, anak-anak nggak cuma bisa main game, tapi juga bikin game sendiri! Seru banget, kan? Dengan membuat game di Roblox, si kecil bisa belajar banyak […]

Read More
November 21, 2024
Wapres Gibran Mengusulkan Pelajaran Coding dan AI untuk SD dan SMP!

Hai Parents, apakah kamu udah siap jadi saksi perkembangan baru dunia pendidikan? Kali ini ada kabar yang bikin mimin excited banget, apalagi kalau kamu punya si buah hati yang masih sekolah. Pada hari senin, 11 November 2024, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengusulkan pelajaran coding dan AI untuk SD dan SMP. Yup, Sobat Hazen, […]

Read More
August 2, 2024
Apa sih Coding itu? Perlukah Anak Mempelajarinya?

Hai ayah dan bunda, serta Sobat Hazen lainnya! Di zaman yang serba digital ini, teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Pasti seru banget kan kalau anak kita nggak cuma jadi pengguna teknologi, tapi juga jadi pencipta teknologi? Nah, salah satu cara terbaik untuk mewujudkannya adalah dengan belajar coding! Yuk, kita pahami lebih mendalam […]

Read More
July 15, 2024
Apa Itu Python? Panduan untuk Pemula

Pernah dengar tentang Python? Apa sih Python itu? Ini bukan tentang ular! Python adalah bahasa pemrograman yang saat ini sangat diminati. Banyak orang dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar hingga pekerja profesional, yang menggunakan Python untuk berbagai keperluan, mulai dari pembuatan aplikasi hingga analisis data. Kenapa Python Populer? Bukan karena bahasa lain tidak terkenal […]

Read More
March 23, 2024
Belajar Coding Membuat Anak Pandai Matematika, Benarkah?

Halo, Sobat Hazen! Pernah dengar nggak sih bahwa coding itu bisa bikin anak jadi lebih pintar matematika? Yup, benar sekali! Zaman sekarang, kemampuan coding bukan cuma untuk jadi programmer, lho. Tapi, juga bisa jadi kunci untuk membuka dunia matematika yang seringkali dianggap menakutkan oleh anak-anak. Nah, mimin di sini akan kasih tahu kenapa dan bagaimana […]

Read More
March 12, 2024
Perlukah Belajar Coding untuk Anak Usia Dini (PAUD)?

Hai, Sobat Hazen! Pernahkah kamu bertanya-tanya apakah perlu belajar coding untuk anak usia dini? Tentunya perlu ya! Pastinya pernah dong membayangkan si kecil menjadi jagoan di dunia programming? Di era serba teknologi ini, mengenalkan mereka pada dunia pemrograman sejak dini bukan lagi pilihan, tapi sudah menjadi kebutuhan. Nah, mimin punya kabar gembira nih untuk Ayah […]

Read More
March 12, 2024
Wajib Dicoba! 10 Rekomendasi Aplikasi Coding untuk Anak

Halo Sobat Hazen! Di zaman yang serba digital ini, sudah banyak lho aplikasi coding untuk anak yang bisa dijadikan sebagai kegiatan yang super seru dan penuh petualangan untuk mereka. Mengenalkan anak-anak kita ke dunia pemrograman itu penting banget. Tapi, eits, jangan bayangin itu sebagai sesuatu yang membosankan atau terlalu teknis yah! Siap untuk menciptakan anak-anak […]

Read More
February 12, 2024
Ini Nih! Usia yang Tepat untuk Anak Belajar Coding

Hai, Sobat Hazen! Pernahkah Ayah dan Bunda bertanya-tanya, kapan sih usia yang tepat untuk anak belajar coding dan mulai berkenalan dengan dunia pengkodean? Di era digital saat ini, keterampilan coding bukan hanya jadi keahlian tambahan, tapi sudah menjadi bagian penting dari literasi masa depan. Yuk, kita ulas bersama kapan momen yang pas untuk memulai petualangan […]

Read More
February 9, 2024
Dijamin Seru! 10 Cara Mengajarkan Coding pada Anak

Bagi Ayah dan Bunda mungkin saat ini bertanya-tanya, bagaimana sih cara mengajarkan coding pada anak. Di dunia yang kian hari semakin dipenuhi oleh teknologi ini, keahlian coding bukan lagi sekadar tambahan, melainkan telah menjadi sebuah kebutuhan. Bayangkan, di masa depan yang serba otomatis dan digital, menguasai bahasa pemrograman bisa seperti memiliki superpower! Tapi, tunggu dulu, […]

Read More
February 6, 2024
Penting! 10 Manfaat Belajar Coding untuk Anak SD

Hai Sobat Hazen, apa sih manfaat belajar coding untuk anak SD? Banyak dong! Mimin kasih tahu ya, anak-anak yang suka main game dan tak bisa lepas dari gadget bisa dimaksimalkan dengan mempelajari coding supaya tidak hanya jago ngegame saja.  Selain itu, Sobat Hazen bisa sekaligus membuat game sesuai keinginan, keren, kan? 10 Manfaat Belajar Coding […]

Read More
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram