Halo, Ayah, Bunda, dan Sobat Hazen sekalian! 👋 Kamu pasti setuju kalau dunia digital saat ini berkembang pesat banget. Anak-anak zaman sekarang itu pintar banget dengan yang namanya gadget, mereka ini calon-calon game creator, animator, bahkan app developer di masa depan yang terus berkembang ini.
Nah, kalau Ayah dan Bunda pingin si kecil belajar coding sejak dini, penting banget nih memilih kursus coding yang tepat. Jangan asal pilih, ya! Mimin bakal kasih 7 tips memilih kursus coding untuk anak biar si kecil bisa belajar dengan seru dan efektif. Let’s go! 🚀
7 Tips Memilih Kursus Coding untuk Anak dengan Tepat
1. Pastikan Terakreditasi dan Berbasis STEM
Ini adalah hal pertama yang perlu Ayah Bunda cek sebelum daftar kursus coding untuk si kecil. Kursus coding yang sudah terakreditasi pasti punya standar kualitas yang jelas. Lebih bagus lagi kalau kursus tersebut sudah terakreditasi STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).
Kurikulum berbasis STEM membantu anak memahami konsep coding sambil mengasah keterampilan berpikir logis dan kreatif. Misalnya, di kelas berbasis STEM, anak nggak cuma diajarkan cara menulis kode, tapi juga bagaimana kode tersebut bisa dipakai untuk menyelesaikan masalah dunia nyata, seperti membuat game edukasi atau aplikasi sederhana.
Selain itu, lembaga kursus yang sudah bersertifikasi STEM biasanya punya standar pengajaran yang lebih tinggi. Jadi, Ayah dan Bunda nggak perlu khawatir soal kualitas pengajarnya yang sudah terbukti.
2. Cari Program yang Sesuai dengan Usia Anak
Setiap usia punya kebutuhan belajar yang berbeda. Kalau anak diajarkan materi yang terlalu sulit, mereka bisa kehilangan minat. Sebaliknya, kalau materinya terlalu mudah, mereka bisa cepat bosan.
Contohnya, untuk anak usia 5-12 tahun, biasanya lebih cocok belajar coding visual / code blok menggunakan Scratch atau belajar membuat game 3D dengan Roblox Studio. Sedangkan anak 13 tahun ke atas bisa mulai belajar bahasa pemrograman yang lebih kompleks seperti Thunkable, HTML, dan Python .
Dengan program yang sesuai, proses belajar jadi lebih efektif dan anak akan merasa tertantang tanpa merasa kewalahan.
3. Cek Metode Belajarnya
Ayah dan Bunda, ini juga nggak kalah penting! Jangan sampai anak cuma diajari teori coding tanpa praktik. Anak-anak belajar lebih cepat kalau langsung mencoba hal-hal nyata. Jadi, pastikan tempat kursus coding yang kamu pilih punya metode belajar yang interaktif.
Kursus coding yang bagus biasanya mengajak anak langsung membuat proyek nyata yang seru, seperti bikin game sederhana, animasi 3D, atau bahkan aplikasi mobile. Selain lebih fun, hasil dari proyek ini juga bikin anak merasa bangga karena bisa melihat karya mereka sendiri.
4. Perhatikan Kualitas Pengajar dan Mentornya
Siapa yang mengajar itu berpengaruh besar pada pengalaman belajar anak. Tutor yang berpengalaman di dunia coding dan terbiasa mengajar anak-anak bisa membuat suasana belajar jadi lebih hidup dan asyik.
Pengajar yang sabar, komunikatif, dan kreatif pasti bisa membimbing anak dengan cara yang seru tanpa bikin mereka merasa tertekan. Ayah Bunda bisa cek profil pengajar di website kursus coding atau bertanya langsung ke pihak penyelenggara.
5. Fasilitas Online dan Offline yang Mendukung
Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak kursus coding yang menawarkan kelas online. Pastikan platform online-nya mudah digunakan dan tetap interaktif antara tutor dan anak.
Misalnya, apakah anak bisa berinteraksi langsung dengan mentornya, atau hanya berupa video rekaman? Kalau ada opsi kelas hybrid (gabungan online dan offline), itu lebih bagus lagi. Anak bisa belajar dari rumah, tapi tetap mendapat pengalaman praktik langsung saat sesi offline.
6. Baca Review dan Testimoni
Zaman sekarang, mencari review sebelum mendaftar itu wajib banget! Ayah Bunda bisa cek pengalaman orang tua lain yang sudah mendaftarkan anak mereka di kursus coding tersebut. Review biasanya ada di website resmi, Google Review, atau media sosial.
Kalau banyak testimoni positif, baik itu dari sisi pengalaman belajar atau kualitas pengajarnya, berarti kursus itu layak jadi pilihan.
7. Sesuaikan dengan Minat dan Tujuan Anak
Setiap anak punya minat yang berbeda. Jadi, penting banget buat Ayah Bunda ngobrol dulu dengan si kecil. Apakah mereka suka bikin game? Atau lebih tertarik membuat animasi dan aplikasi mobile?
Kalau anak belajar sesuatu yang sesuai dengan minatnya, proses belajarnya pasti lebih menyenangkan dan hasilnya pun lebih maksimal. Selain itu, jangan lupa sesuaikan tujuan kursus dengan kebutuhan masa depan mereka.
Kesimpulan
Nah, Ayah Bunda, itu tadi 7 tips memilih kursus coding untuk anak. Mimin harap tips ini bisa membantu kamu menemukan tempat kursus terbaik buat si kecil. Salah satu pilihan kursus coding yang berbasis STEM dan punya banyak program seru adalah Alhazen Academy. Yuk, ajak anak belajar coding sejak dini dan jadikan mereka generasi unggul di era teknologi!
Kalau Ayah Bunda punya pertanyaan, boleh banget komen atau DM Mimin, ya! Sampai ketemu di artikel selanjutnya. ✌️😊
Penulis professional di Alhazen Group. Berpengalaman lebih dari 1 tahun menulis konten edukatif.